PDM Kota Bekasi - Persyarikatan Muhammadiyah

 PDM Kota Bekasi
.: Home > Berita > IMM Demo di Depan Istana Merdeka Tuntut Janji Politik Presiden Joko Widodo

Homepage

IMM Demo di Depan Istana Merdeka Tuntut Janji Politik Presiden Joko Widodo

Minggu, 30-08-2015
Dibaca: 1151

JAKARTA_PDM KOTA BEKASI: Hari ini (28/2) ribuan massa dari mahasiswa, pemuda, pedagang kaki lima, buruh, dan nelayan yang tergabung dalam gerakan Tarik Mandat Jokowi-JK mendesak Jokowi-JK untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, khususnya sektor ekonomi.

Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Beni Pramula menjelaskan, rakyat Indonesia menaruh ekspektasi besar ketika Jokowi terpilih sebagai Presiden ke-7 RI. Harapan itu seakan menjadi realita, ketika Presiden Jokowi menyampaikan pidato perdana saat dilantik. Konsep Trisakti disebutkan dengan tegas, rakyat kecil, atau wong cilik, disapa bahkan sampai tukang bakso disebutkan Presiden Jokowi di dalam Gedung MPR-RI.

"Namun, setahun memimpin, pemerintahan Jokowi-JK bukannya mampu mengangkat kesejahteraan rakyat, malah kesejahteraan rakyat semakin menurun. Kini, Indonesia diambang krisis," kata Beni dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Menurut Beni, target pencapaian ekonomi tidak terwujud, justru yang terjadi adalah pelambatan pertumbuhan ekonomi. Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada triwulan I 2015 hanya mencapai 4,71 persen, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai 5,21 persen. Fundamental ekonomi semakin lemah ditambah dengan kondisi ekonomi global yang tak menguntungkan bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Hal ini ternyata tidak mampu direspons oleh pemerintahan Jokowi-JK, sehingga berdampak besar pada ekonomi bangsa, dan tentunya rakyat kecil," sebutnya.

Sebagaimana diketahui bahwa pekan ini, Rupiah sampai menyentuh angka Rp14,000 per USD. Dampaknya sangat terasa. Harga komoditas terus naik. Harga barang impor terus naik, beban utang negara semakin besar, dan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. Asosiasi Pengusaha Tekstil (API) saja sudah mencatat 60 ribu pekerja tekstil dirumahkan.

Ironis, Jokowi yang berjanji akan membuka ribuan lapangan kerja, malah menciptakan ribuan pengangguran baru. Peluang dibalik melemahnya nilai rupiah, dengan meningkatkan ekspor, sebatas retorika politik saja. Buktinya, sampai September, nilai ekspor Indonesia tidak meningkat secara signifikan. Malah sempat menurun pada periode November 2014 – Januari 2015 (BI).

"Parahnya, Jokowi-JK selalu mengkambinghitamkan ekonomi global. Bukan secepatnya mencari solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi bangsa yang semakin hari semakin terpuruk," tukasnya.

 

Redaktur    : Imran Nasution (Ketua MPI PDM Kota Bekasi).

Sumber      : Sang Pencerah


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website